Sholat
Dhuha
Mengapa
Tidak ?
Bab I
Pendahuluan
- Latar Belakang
" Tidak Ku ciptakan jin dan manusia, kecuali hanya
untuk menyembah kepada Ku ".
Dari arti ayat tersebut
dapat jelaskan bahwa manusia punya kewajiban hakiki kepada Allah SWT yakni
selalu ingat ( menyembah ) kepadaNya. Di setiap nafas yang dihembuskan dan ke
mana saja kaki melangkah, entah itu malam atau siang, serta di mana pun manusia
itu berada, baok dalam kondisi suka maupun duka tetap harus selalu ingat
kepadanya.
Salah bentuk atau tatacara untuk
mengimplementasikan rasa ingta ( menyembah )
adalah
sholat. Secara subtansional sholat itu terbagi dua yakni sholat fardlu (
sholat wajib ) dan sholat sunah. Sholat fardlu merupakan kewajiban yang harus
ditunaikan setiap muslim. Sholat fardlu yang dalam waktu 24 jam terbagi dalam
lima waktu yakni isya, subuh, dluhur, asyhar, dan magrib.
Sedangkan sholat sunah adalah sholat yang
boleh dilakukan, dan bila tidak dilakukan juga tidak mendapat dosa. Namun bagi
mereka selalu ingin dekat dengan Sang Khalik sholat sunah merupakan media yang
dipilihnya. Seperti sholat dhuha, sholat witir, atau sholattul lail.
Keberadaan sholat sunah terkadang menjadi kebutuhan bagi manusia yang ingin
mendapat mahabbah lebih dari Allah SWT. Karena ketika Allah cinta kepada
kita, maka doa - doa yang dipanjatkan ridloNya.
II Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
BabII
Pembahasan
II. Pengertian Sholat
Dhuha
Shalat Dhuha adalah
shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk
waktu zhuhur atau ketika waktu dhuha.
Afdhalnya
dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 7.00 pagi) atau ketika matahari
mulai naik kurang lebih 7 hasta. Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki
dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : " Allah berfirman : Wahai anak
Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu
permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu
pada akhir harinya " ( HR.Hakim dan Thabrani ).
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
III. Dasar Sholat
Dhuha
Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha
antara lain :
“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya
istana
disurga”
(H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
“Siapapun yang
melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah,
sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.”
(H.R Tirmidzi)
“Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan
bersalam tiap dua rakaat.”
( HR Abu Daud )
“Dari Zaid bin Arqam
ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘.
Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah
hari).”
( HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi )
“Rasulullah bersabda
di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan
sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan
shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” ( HR Hakim & Thabrani )
“Barangsiapa yang
masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena
melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai
tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni
meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.”
(HR Abu Daud)
VI. Keutamaan Sholat Dhuha
Allah SWT dalam
beberapa ayat bersumpah dengan waktu dhuha. Seperti dalam pembukaan surat Assyams, Allah
berfirman, ''Demi matahari dan demi waktu dhuha.'' Bahkan, ada surat
khusus di Alquran dengan nama Addhuha. Menurut keterangan Imam Arrazi bahwa bila Allah SWT bersumpah dengan nama sesuatu, itu artinya ada sesuatu yang ingin ditunjukan kepada
mahluknya dan didalamnya pasti ada sesuatu yang agung
dan besar manfaatnya.
Seperti sumpah Allah
dengan waktu dhuha, itu artinya waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting. Dan ini sinergi dengan doa
Rasulullah SAW: Allahumma baarik ummatii fii bukuurihaa. Artinya,
''Ya Allah berilah keberkahan kepada umatku di waktu pagi.'' Maka beruntung sekali bagi orang-orang yang aktif dan bangun di waktu pagi (waktu subuh dan
dhuha) untuk beribadah kepada Allah dan mencari nafkah yang halal, ia akan
mendapatkan keberkahan. Sebaliknya, mereka yang terlena dalam mimpi-mimpi dan
tidak sempat shalat Subuh pada waktunya, ia tidak kebagian keberkahan itu.
Keberkahan lain dari sholat dhuha adalah ,
seperti hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu
Dzar ,
'' Bagi tiap-tiap ruas anggota tubuh kalian
hendaklah dikeluarkan sedekah baginya setiap pagi. Satu kali membaca tasbih
(subhanallah) adalah sedekah, satu kali membaca tahmid (alhamdulillah) adalah
sedekah, satu kali membaca takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah,
menyuruh berbuat baik adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah.
Dan, semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.''
(HR Muslim).
Sedangkan
hadist lain dari Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat
Dhuha empat rakaat. Dalam riwayat Ummu Hani', ''Kadang Rasulullah SAW
melaksanakan shalat Dhuha sampai delapan rakaat.'' (HR Muslim). Imam
Attirmidzi dan Imam Atthabrani meriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa
bila seseorang melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu ia
berdiam di tempat shalatnya sampai tiba waktu dhuha, kemudian ia melaksanakan
shalat Dhuha, ia akan mendapatkan pahala seperti naik haji dan umrah diterima.
Para ulama hadis merekomendasikan hadis ini kedudukannya hasan.
Jadi jelaslah, bahwa shalat Dhuha mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa dan sekaligus sebagai upaya untuk selalu dekat dengan Allah SWT.
Jadi jelaslah, bahwa shalat Dhuha mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa dan sekaligus sebagai upaya untuk selalu dekat dengan Allah SWT.
Beberapa keutamaan sholat dhuha:
1.
Mendapat pengampunan dosa dari oleh Allah SWT, sekalipun
dosa itu sebanyak
buih di lautan.
2. Dibuatkan untuknya
istana disurga
3. Dicukupkan
kebutuhannya pada pagi
dan sore
V. Hikmah Sholat Dhuha
Hikmah adalah energi positif yang diperoleh dari
dari nilai - nilai yang terdapat disetiap prilaku atau amaliah dilaksanakan.
Hikmah itu bersifat individulis. Artinya hikmah itu dapat dirasakan oleh
setiap manusia namun sulit untuk tularkan. Hikmah yang melekat pada harta
wujudnya berupa barokah.
Berikut ini beberapa contoh hikmah yang dapat
dirasakan oleh :
1. Pelajar
a. Mudah memahami soal.
b. Mudah mengerjakan soal.
c. Nilai tes atau ujian melebihi dari yang
ditargetkan
d. Naik kelas
e. Lulus Ujian sekolah atau nasional
f. Tidak mudah strees
g. Ilmu lebih bermanfaat
h. Mudah mencari pekerjaan, dll.
2. Pekerja / wiraswasta
/ pegawai
a. Pikiran lebih tenang
b. Selalu berpikiran positif
c. Jauh dari budaya hedonisme
d. Hidup lebih terkontrol
e. Dijauhkan dari sifat iri, sombong, ujub,
dll.
VI. Bacaan Sholat Dhuha
1. Niat Sholat Dhuha
"Ushalli sunnatal Dhuha rakataini
lillahi Ta'aalaa"
Artinya : aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah
Artinya : aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah
2. Bacaan Sholat Dhuha
Surat yang dibaca dalam sholat dhuha:
Pada hakekatnya tidak diatur surat apa yg wajib dibaca, tapi disunnahkan
pada rakaat I :
Setelah membaca surat al-fatihah lalu membaca surat asy-syamsu.
jika tidak hafal cukup membaca Qulya.
pada rakaat II :
Setelah membaca surat al-fatihah lalu membaca surat adh-dhuha.
jika tidak hafal cukup membaca Qulhu.
Pada hakekatnya tidak diatur surat apa yg wajib dibaca, tapi disunnahkan
pada rakaat I :
Setelah membaca surat al-fatihah lalu membaca surat asy-syamsu.
jika tidak hafal cukup membaca Qulya.
pada rakaat II :
Setelah membaca surat al-fatihah lalu membaca surat adh-dhuha.
jika tidak hafal cukup membaca Qulhu.
VII. Rekaat
“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah
akan membuatkan untuknya istana di surga”
(H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
“Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8
rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.”
(HR Abu Daud)
Jumlah
raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam
satuan 2
raka’at sekali salam.
VIII. Doa
Doa Setelah Sholat Dhuha
Doa sesudah sholat
dhuha
ALLAHUMMA
INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA,
WAL
JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA
ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI
FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU,
WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA
QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHALIHIN.
Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu
dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan
adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan
adalah
kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila
rezekiku berada
di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi
maka keluarkanlah,
apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah,
apabila jauh
dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai
Tuhanku),
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada
hamba-hambaMu
yang soleh”.